UMKM Naik Kelas, Jurus Jitu Bank Indonesia Jawab Tantangan Pengangguran di Kepri

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto P (berkacamata) saat memberikan keterangan pers

BI Dorong UMKM Naik Kelas sebagai strategi penting untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau yang melesat tinggi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menekan pengangguran dan kesenjangan.

Ekonomi Kepri Tumbuh Tinggi, Tantangan Masih Tertinggal

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto P, menjelaskan bahwa perekonomian Kepri mencatat pertumbuhan impresif. Hingga triwulan ketiga, ekonomi Kepri tumbuh secara kumulatif sebesar 6,6 persen, jauh melampaui rata-rata nasional yang berada di kisaran 5,05 persen.

Namun, Rony menegaskan bahwa angka pertumbuhan tinggi tidak selalu otomatis mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara merata.

Pengangguran Masih Tinggi di Perkotaan

Rony memaparkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Kepri masih masuk dalam lima besar provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi, bersama Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan beberapa daerah lain.

Ia menambahkan bahwa tingkat pengangguran tersebut lebih banyak terjadi di wilayah perkotaan, meskipun aktivitas industri di Kepri tergolong tinggi.

Industri dan Tambang Belum Menyerap Optimal

Menurut Rony, sektor industri dan tambang memang mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Namun, sektor tersebut belum sepenuhnya menyerap tenaga kerja lokal secara optimal, sehingga memunculkan kesenjangan dan peningkatan indeks ketimpangan atau gini ratio di wilayah perkotaan.

UMKM Jadi Kunci Pemerataan

Karena itu, Bank Indonesia memandang penguatan ekonomi kerakyatan sebagai solusi penting. Rony menegaskan bahwa UMKM harus menjadi bagian utama dalam strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Namun, ia menekankan bahwa fokus kebijakan bukan sekadar menambah jumlah UMKM, melainkan mendorong UMKM agar naik kelas.

Hilirisasi UMKM dan Nilai Tambah

Rony menjelaskan bahwa hilirisasi UMKM menjadi kunci untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan hilirisasi, UMKM tidak hanya bertahan pada skala individu, tetapi mampu berkembang, memperluas usaha, serta menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“UMKM yang naik kelas akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat konsumsi rumah tangga,” tegas Rony.

Menuju Pertumbuhan Inklusif

Melalui penguatan UMKM, Bank Indonesia berharap pertumbuhan ekonomi Kepri tidak hanya tinggi, tetapi juga inklusif, berkelanjutan, dan dirasakan langsung oleh masyarakat luas.

Lebih baru Lebih lama