BGN terus menekankan pentingnya keamanan konsumsi, terutama karena program ini menyasar penerima manfaat usia anak. Oleh sebab itu, setiap dapur harus memilih ikan yang aman dan minim duri. Ikan kembung akhirnya menjadi opsi terbaik karena lebih mudah diolah dan tidak membahayakan.
Pemanfaatan Bahan Laut Lokal Didorong Lebih Luas
Kepala SPPG Bandarsyah, Asih, mengatakan bahwa penggunaan ikan utuh mulai diterapkan pada Jumat (21/11). Meskipun demikian, dapurnya sudah memaksimalkan olahan ikan sejak pertengahan Oktober 2025 melalui menu seperti kernas dan sosis ikan yang seluruhnya dipasok oleh UMKM lokal. Ia menyebutkan bahwa pada penerapan perdana, total 250 kilogram ikan kembung diolah untuk memenuhi kebutuhan menu.
Asih menegaskan bahwa keberagaman menu berbahan ikan bertujuan meningkatkan kualitas gizi sekaligus mengenalkan anak-anak pada kekayaan kuliner khas Natuna. Selain itu, pemanfaatan ikan utuh mendorong optimalisasi potensi perikanan daerah secara berkelanjutan karena seluruh rantai penyediaan melibatkan pelaku usaha lokal.***
