Anak Batam: Membangun Identitas Sejak Dini
Di Kota Batam, Kepulauan Riau, terdapat inisiatif menarik yang sedang digalakkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). Sebanyak 392,665 anak, atau sekitar 61.42% dari jumlah total anak di kota itu, kini sudah memiliki Kartu Identitas Anak (KIA). KIA ini bersifat wajib, mirip dengan KTP bagi warga dewasa. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdukcapil Batam, Yusfa Hendri, menjelaskan bahwa KIA adalah identitas resmi untuk anak dan disertai program yang menyasar anak sekolah. Masih ada sekitar 151,471 anak yang menjadi target untuk memiliki KIA.
Program Menarik untuk Anak Batam
Untuk menambah daya tarik dan manfaat KIA, Disdukcapil bekerja sama dengan beberapa mitra usaha serta destinasi wisata. Kolaborasi ini bertujuan agar anak-anak dapat merasakan manfaat nyata dari memiliki KIA. Yusfa menyebutkan bahwa pemilik KIA saat ini bisa mendapatkan potongan harga di berbagai tempat seperti toko alat tulis kerja (ATK) Edukit, toko buku Ballysonn, kolam renang Sukajadi, Kampung Sawah, Jambu Marina, Turi Beach Hotel, dan Nongsa Point Hotel.
Dukungan dari Dinas Pendidikan dan Layanan Cepat
Program KIA dijalankan secara masif dengan dukungan dari Dinas Pendidikan Batam serta melalui layanan langsung di loket Disdukcapil. Disdik Batam berperan aktif dengan mengumpulkan berkas dari sekolah lalu mengantarkannya ke Disdukcapil untuk diproses, dicetak, dan kemudian dibagikan kembali ke sekolah-sekolah. Masyarakat juga bisa mengurus KIA secara pribadi di loket Disdukcapil.
Sebagai bentuk percepatan layanan, Disdukcapil Batam mengintegrasikan layanan administrasi kependudukan. Kini, pasangan yang mengurus akta kelahiran anak langsung mendapatkan tiga dokumen penting sekaligus, yaitu Kartu Keluarga, akta kelahiran, dan KIA.
Membangun Kesadaran Pentingnya Identitas Resmi
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Disdukcapil Batam berharap kepemilikan KIA di kalangan anak-anak semakin meningkat. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memiliki identitas resmi sejak dini juga diharapkan semakin tumbuh. Langkah ini merupakan fondasi penting untuk membangun generasi yang lebih terstruktur dan teridentifikasi dengan baik di masa depan.***
